Polisi Menolak Penempatan Aparat di Puskesmas


JAKARTA, SGN - Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya, Boy Rafli Amar menegaskan pihaknya tak mungkin mengabulkan permintaan penempatan aparat di setiap puskesmas yang ada di Jakarta. Hal tersebut disampaikan oleh Boy dalam jumpa pers di markas besar Polda Metro Jaya. "Hal itu cukup merepotkan dalam penyediaan Sumber Daya Manusia ," papar Boy.

Permintaan penempatan aparat kepolisian di pusat kesehatan masyarakat merupakan dampak dari maraknya kasus penculikan bayi di pusat kesehatan masyarakat. Masyarakat merasa resah dan meminta rumah sakit serta puskesmas memberlakukan standar keamanan yang ketat untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi.

Boy meminta pihak rumah sakit dan puskesmas tidak terlalu mengandalkan polisi dalam hal menjaga keamanan, karena terbatasnya sumber daya. "Misal, ada 200 puskesmas yang minta ditunggui selama 24 jam oleh Kepolisian, maka aparat yang ada di Polda Metro tidak akan cukup." ujar Boy.
Boy justru menyarankan pihak Rumah Sakit dan Puskesmas melakukan pembangunan swakarsa dalam hal keamanan.

Pihak Rumah Sakit dan Puskesmas diminta menyiapkan barisan keamanan tersendiri yang nantinya akan dilatih oleh Pihak Kepolisian, sehingga terwujud satuan keamanan sendiri yang sama terlatihnya dengan aparat kepolisian. (red/*tif)


Posted by putu | di 00.27

0 komentar:

Posting Komentar