Alat Pengukur Kualitas Udara Mulai Dioperasikan


JAKARTA, MP - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kualitas udara di ibu kota. Sehingga Jakarta menjadi kota yang bersih dan sehat. Untuk mewujudkan itu, Pemprov DKI rutin menggelar kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) setiap bulan dan melaksanakan uji emisi serta uji petik kendaraan bermotor. Bahkan kini Pemprov DKI memiliki Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU).

Nantinya, SPKU yang terletak di Bundaraan HI, tepatnya di sebelah Kantor Kepolisian Pos Thamrin itu berfungsi untuk mengukur udara Jakarta. “Kita akan kembangkan sistem ini dan kami mengajak masyarakat untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta,” ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta, usai meresmikan SPKU Thamrin.

Ia yakin dengan adanya SPKU seharga Rp 5,5 miliar ini, Pemprov DKI dapat memonitor kondisi udara secara langsung dan menjadikannya sebagai referensi pengukur kualitas udara di Jakarta. “Ini pertama kali ada di Jakarta," ungkapnya.

Alasan pemasangan SPKU di Jl Thamrin, kata Bang Fauzi--sapaan karan Fauzi Bowo--karena arus lalu lintas di kawasan tersebut paling padat. Rencananya, program ini akan terus dikembangkan.

Selain itu, SPKU ini juga diharapkan dapat membantu pihak Kepolisian dalam mengatur lalu lintas di sekitar kawasan Jalan MH Thamrin. Alat canggih pengukur kualitas udara ini hendaknya juga dijadikan cermin diri bagi masyarakat ibu kota. Apalagi, dalam waktu yang tidak lama, DKI akan segera memiliki MRT sehingga diharapkan polusi udara yang terjadi akan semakin berkurang di Jakarta. “Jika kualitas udaranya kotor bukan perilaku pemerintah, melainkan perilaku warga Jakarta,” tandasnya.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriyatna, mengatakan, upaya untuk mewujudkan kualitas udara yang baik hendaknya tidak berhenti pada proses pembuatan alat ukur saja. Akan tetapi harus dilanjutkan dengan upaya nyata untuk mewujudkan kualitas udara yang baik. Seperti menurunkan ambang batas polusi.

“Tindakan nyata ini bisa dalam bentuk pemberlakuan uji emisi bagi seluruh kendaraan dan memberlakukan pembatasan usia penggunaan mobil khususnya bagi mobil pribadi yang jelas-jelas menjadi penyumbang terbanyak polusi di Jakarta, ungkapnya.(red/*bj)


Posted by putu | di 02.17 | 0 komentar

Calo Beli Daging Kurban di Istiqlal


JAKARTA, MP - Pembagian hewan kurban di Masjid Istiqlal Jakarta dimanfaatkan para ‘calo daging kurban’. Para calo tersebut membeli kantong berisi daging kurban dari masyarakat yang sudah mengantre sejak dinihari tersebut.

Setiap kantong daging kurban, dibeli dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. Daging yang mereka beli tersebut rencananya akan dijual kembali ke pedagang sate kambing di pasar-pasar di Jakarta.

Para calo daging tersebut sudah menunggu masyarakat yang mendapatkan daging kurban di pintu belakang masjid. Biasanya masyarakat yang akan menjual daging tersebut kebanyakan sudah mengetahui jika dirinya akan membeli daging kurban tersebut.

“Biasanya yang menjual daging tersebut adalah para pemulung yang ikut mengantre. Daging ini akan dijual kembali ke pasar,” ungkap satu calo yang tidak mau disebutkan namanya.(red/*pk)


Posted by putu | di 17.09 | 0 komentar

DKI Akan Bekerja Keras Turunkan Angka Pengguna Narkoba


JAKARTA, MP - Pemprov DKI Jakarta menargetkan penurunan kasus penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang hingga 10 persen pertahunnya.

"Target ini juga target dari setiap provinsi Indonesia, termasuk Jakarta, terutama karena Jakarta menduduki peringkat pertama dalam pengguna narkoba," kata Kepala Pusat Pencegahan Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar di Jakarta.

Pengguna narkoba di DKI pada tahun 2008 sebanyak 6.980.700 orang dan Anang menyebut jumlah itu tertinggi yang tercatat di DKI karena pada tahun 2009 diperkirakan akan terjadi penurunan sebesar 10 persen.

Dengan adanya tren penurunan pengguna narkoba yang juga terjadi di seluruh dunia tersebut, Anang menyebut, pihaknya yakin target penurunan pengguna narkoba hingga 10 persen pertahun itu dapat dilaksanakan.

Berbagai acara juga dilakukan BNN bersama BNP dan Pemprov DKI untuk semakin menekan jumlah pengguna narkoba tersebut, antara lain dengan mengadakan lomba "Kampung Kite Bersih Narkoba" yang digelar untuk pertama kalinya di Jakarta.

"Lomba ini pertama kali digelar di Surabaya tahun lalu dan responnya baik sehingga digelar di Jakarta. Tahun depan juga akan digelar di Yogyakarta," ujar Anang.(red/*b8)


Posted by putu | di 08.02 | 0 komentar

Belasan Pingsan Berebut HP Murah


JAKARTA, MP - Penjualan handphone murah merek Esia di Ex Plaza Indonesia, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, berlangsung ricuh. Sejak pagi, ribuan orang yang memenuhi lantai dasar hingga tempat parkir Ex Plaza Indonesia rela berdesak-desakan. Belasan orang pingsan dan terluka karena terinjak-injak atau terkena kawat berduri.

Masyarakat Ibu Kota mengetahui penjualan ponsel murah itu dari iklan-iklan yang cukup mencolok di media massa. Harga handphone (HP) tersebut sangat murah, Rp 99.000. Padahal, harga normalnya Rp 299.000.

Promo ini hanya berlaku sehari, yakni pada Rabu (25/11) kemarin saja. Selain harganya murah, Esia juga menjanjikan layanan jejaring pertemanan facebook gratis selama sebulan.

Promosi ini menyedot ribuan peminat. Mereka pun berbondong-bondong datang ke tempat penjualan HP murah itu, yakni di pelataran parkir Plaza EX. Pihak Esia menggunakan mobil boks untuk tempat menyimpan HP. Ratusan orang antre di sekitar mobil boks tersebut.

Menurut penuturan sejumlah saksi di lokasi kejadian, saat penjualan dibuka pukul 11.00, antrean calon pembeli di depan gerai Esia itu masih terlihat normal. Bahkan, saat itu calon pembeli diberi brosur Esia murah sebagai tanda antrean. ”Brosur itu menjadi tanda untuk mengantre serta menjadi jaminan bisa mendapatkan Esia murah,” kata Evi (35), warga Petamburan, Tanahabang.

Evi mengaku datang sekitar pukul 07.00 meski penjualan baru dibuka satu jam sebelum makan siang. Artinya, dia harus mengantre empat jam. Celakanya, kata Evi, meski sudah antre selama itu handphone yang diimpikannya tak dia peroleh juga karena penjualan dihentikan.

Menurut dia, antrean mulai kacau setelah banyaknya calon pembeli yang datang belakangan menyerobot antrean. ”Mereka main seruduk aja, padahal tidak membawa brosur,” ujarnya.

Kericuhan menjadi-jadi ketika penjualan mulai dibuka. Baru sekitar 40 handphone yang berpindah ke tangan pembeli ketika antrean mulai buyar karena orang yang di belakang merangsek ke depan.

Merasa kewalahan, pihak Esia mengarahkan calon pembeli ke lantai dua. Namun, di lantai dua pun para peminat handphone itu tidak mendapatkan layanan semestinya. ”Meja sudah disiapkan, tetapi tidak ada yang menjual Esia,” kata Sabudi (45), warga Gunungsahari, Jakarta Utara.

Ratusan calon pembeli yang memadati lantai dua ex Plaza Indonesia kemudian turun kembali untuk bergabung dengan ratusan calon pembeli lainnya yang sudah menunggu di lantai satu. Akibatnya, antrean semakin parah sehingga terjadi desak-desakan.
Puluhan pengantre mulai kehilangan kesabaran. Mereka mulai melampiaskan emosinya dengan cara memecahkan kaca depan sebuah tempat permainan bowling yang ada di lantai dasar ex Plaza Indonesia.

Semakin lama suasananya kian tidak terkendali. Beberapa petugas dari Esia meminta sebagian pengantre keluar ex Plaza Indonesia menuju halaman depan yang biasanya digunakan sebagai tempat parkir motor dan mobil.

”Saat (calon pembeli) keluar dari gedung ke halaman depan, ternyata di sana sudah banyak orang juga. Banyak banget. Kami tidak bisa mengaturnya lagi dan hanya bisa mengawasi agar tidak terjadi aksi anarki kembali,” kata seorang petugas satpam ex Plaza Indonesia.

Di halaman parkir itu massa tiba-tiba mendatangi dua mobil boks yang terparkir di sana. Melihat keadaan yang tidak terkendali, polisi dan pihak keamanan ex Plaza Indonesia segera berjaga-jaga mengelilingi mobil boks.

Keadaan mulai terkendali setelah polisi meminta supaya kedua mobil boks yang berisi ribuan handphone murah itu dipindahkan dari lokasi parkir ex Plaza Indonesia.
Massa yang kecewa sempat melempari mobil bok yang keluar dari sana dengan pengawalan ketat sejumlah petugas kepolisian. Gerai Esia yang ada di lantai dasar ex Plaza Indonesia ditutup. Bahkan, untuk sementara tempat itu ditutup untuk umum.

Pimpinan Bakrie Telecom menyayangkan insiden tersebut. Kericuhan itu, kata Wakil Dirut Bakrie Telecom Erik Meijer, terjadi karena konsumen kurang sabar mengantre. Padahal, Bakrie sudah menambah produk HP Esia-Nexian itu menjadi 5.000 unit.

”Kami menambah jumlah barang yang kami kirim, dari 2.000 menjadi 5.000 unit,” ujar Erik Meijer.

Geruduk Kantor Esia

Ratusan orang yang sudah antre sejak pagi tetap gagal memperoleh handphone idamannya. Mereka pun kecewa dan mengancam akan mendatangi kantor Esia di Kuningan, Jakarta Selatan. ”Kami minta bertemu dengan penjual, karena kami kecewa,” kata Agus, warga Slipi.

Dia mengaku telah mengantre sejak pukul 10.00 bersama ratusan orang lainnya. ”Harusnya penjual gentleman, bicara kepada publik. Kami kan beli, bukan minta,” katanya.

Frieda, warga Bekasi, mengaku sudah antre sejak pukul 08.00. Dia menyatakan sangat kecewa. Menurutnya, jika panitia tidak bisa bekerja secara profesional, seharusnya tidak usah memasang iklan dan mengirimkan SMS pemberitahuan adanya penjualan HP murah. ”Saya merasa kecewa. Ini bisa dituntut,” katanya.

Jefrizal, pengantre lainnya,juga kesal karena tidak kebagian padahal sudah mengantre sejak pagi. ”Saya sudah capek-capek menunggu sampai tadi kehujanan, tapi tidak ada kejelasan. Sudah gitu, seenaknya mobil yang membawa HP pergi,” ucapnya. (red/*wk)


Posted by putu | di 22.58 | 0 komentar

Privacy Policy

Privacy Policy for katak-ujanan.blogspot.com/

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at putusanjaya@gmail.com.

At katak-ujanan.blogspot.com/, the privacy of our visitors is of extreme importance to us. This privacy policy document outlines the types of personal information is received and collected by katak-ujanan.blogspot.com/ and how it is used.

Log Files
Like many other Web sites, katak-ujanan.blogspot.com/ makes use of log files. The information inside the log files includes internet protocol ( IP ) addresses, type of browser, Internet Service Provider ( ISP ), date/time stamp, referring/exit pages, and number of clicks to analyze trends, administer the site, track user’s movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
katak-ujanan.blogspot.com/ does use cookies to store information about visitors preferences, record user-specific information on which pages the user access or visit, customize Web page content based on visitors browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
.:: Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on katak-ujanan.blogspot.com/.
.:: Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to users based on their visit to katak-ujanan.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
.:: Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include ....
Google Adsense


These third-party ad servers or ad networks use technology to the advertisements and links that appear on katak-ujanan.blogspot.com/ send directly to your browsers. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies ( such as cookies, JavaScript, or Web Beacons ) may also be used by the third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertisements and / or to personalize the advertising content that you see.

katak-ujanan.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. katak-ujanan.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites.

Posted by putu | di 19.49 | 0 komentar