Patung Obama Ganti Dengan Pahlawan Bangsa


JAKARTA, MP - Kontroversi berdirinya Patung Barack Obama yang terletak di Taman Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu kian meluas. Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi) juga angkat bicara soal peletakan patung yang menelan biaya pembuatan Rp100 juta tersebut.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai jasa para pahlawannya," kata Azis Kafia, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bamus Betawi.

Karenanya, sambung pemuda Betawi ini, sebagai bangsa yang besar sudah selayaknya kita membanggakan para pejuang bangsa.

"Jadilah bangsa yang memiliki jatidiri. Bukan bangsa yang latah dan ahistoris. Obama memang pernah tinggal di Jakarta, tapi sebatas masa kecil. Jadi belum ada jasa yang konkrit untuk bangsa kita," tegasnya.

Patung Obama, lanjut dia, adalah sebuah ekspresi berlebihan dari anak-anak bangsa yang ahistoris. "Dan mengusik nasionalisme kita. Jadi bongkar dan ganti dengan pahlawan bangsa," serunya.

Patung Presiden AS Barack Obama diresmikan Kamis (13/12) lalu, oleh Walikota Jakarta Pusat, dan dihadiri Yayasan Friends of Obama serta para donatur salah satunya Surya Paloh.

"Barry Dream Statue" sebutan patung Barack Obama di Taman Menteng, Jakarta Pusat yang menghabiskan dana Rp100 juta, patung dipahat oleh Edy Chaniago yang juga pengagas berbagai patung di kawasan Ancol.

Bisa Jadi Manifestasi Rendah Diri

Pro dan kontra antara pendukung dan penolakan patung Obama di Taman Menteng, Jakarta Pusat kini semakin ramai. Tak hanya warga Jakarta sendiri dalam hal ini, menyikapi beragam, ada yang sangat mendukung patung tersebut di Taman Menteng dan juga ada yang menolak, bahkan siap meliggis patung Barack Obama yang didanai dari berbagai donatur salah satunya Surya Paloh.

Hal itu ditanggapi oleh Pemred Rakyat Merdeka Online Teguh Santosa, yang merupakan teman dekat adik Barack Obama, Maya Soetoro. Menurutnya, alasan kedua kubu pro kontra itu dapat diterima, sebab dilandasi berbagai argumentasi yang jelas.

"Yang saya mau tekankan, sebaiknya masyarakat Indonesia mencari inspirasi yang mewakili budaya atau peradaban Indonesia. Dan itu banyak," kata Teguh, Selasa (15/12), yang saat tahun 2008 lalu mendapat kehormatan dari keluarga Barack Obama untuk menuliskan kata pengantar pada buku yang diangkat dari disertasi ibunda Obama, Dr. Stanley Ann Dunham-Soetoro.

Arti patung tersebut bisa jadi merupakan manifestasi sifat rendah diri keluarga Barack Obama, khususnya negara Amerika.

"Di sisi lain, bisa jadi patung ini juga merupakan manifestasi dari sifat rendah diri terhadap apa yang selama ini dipandang sebagai simbol-simbol kemajuan dan modernitas, yakni Amerika," tandasnya.(red/*b8)


Posted by putu | di 08.35

0 komentar:

Posting Komentar