2010, Bus Sekolah Ditambah 50 Unit
JAKARTA, MP - Para pelajar di ibu kota mulai tahun depan nampaknya bakal menikmati layanan bus sekolah gratis dengan jumlah yang lebih besar. Sebab, pada tahun 2010, Pemprov DKI berencana akan menambah jumlah armada baru sebanyak 50 unit. Bahkan ditargetkan pada tahun 2012 nanti, jumlah bus sekolah yang beroperasi di Jakarta mencapai 200 unit.
Sekretaris Dinas Perhubungan DKI, Hasbi Hasibuan, mengatakan, penambahan jumlah bus sekolah sudah dilakukan pada tahun 2009 ini, yakni sebanyak 10 unit dengan anggaran Rp 4,5 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan.
"Kita ada rencana penambahan armada tahun depan sebanyak 50 unit. Namun sejauh ini belum ada keputusannya karena dalam APBD 2010 tidak tercantum anggaran untuk penambahan armada bus sekolah itu," ujarnya, Sabtu (5/12). Bisa jadi pengadaannya akan menggunakan APBD Perubahan 2010, seperti yang dilakukan dalam penambahan 10 armada tahun 2009 ini.
Jika kenyataannya nanti tidak bisa terwujud, maka pengajuan akan dilakukan pada tahun berikutnya. Sebab pada tahun 2012 mendatang, ditargetkan jumlah armada bus sekolah mencapai 200 unit. Dengan begitu maka armada yang ada ini dapat memenuhi kuota anak sekolah di ibu kota. "Untuk ukuran luas dan banyaknya sekolah di Jakarta, jumlah itu belum cukup. Tapi akan kita maksimalkan dan intensifkan yang ada," ungkapnya.
Hasbi menuturkan tahun depan armada tambahan untuk bus sekolah akan beroperasi. "Saya optimis, awal tahun ajaran baru bus tersebut sudah dapat beroperasi. Sehingga bus sekolah yang beroperasi berjumlah 44 unit dan masih di rute yang sama," ujarnya.
Pihaknya pun terus melakukan evaluasi rute agar akses mencapai halte dan rute tersebut dapat lebih baik lagi. Ia berharap armada serta rute bus sekolah dapat bertambah sehingga dapat menjangkau anak-anak sekolah di seluruh wilayah ibu kota. "Dengan adanya bus sekolah ini akan mengurangi tingkat kemacetan sebab jumlah kendaraan pengantar anak sekolah pun akan berkurang," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Igo Ilham, mengatakan bus sekolah akan lebih tepat jika optimalisasi penggunaan dan efektifitasnya menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan DKI. Alasannya, hal tersebut adalah kompetensi Dinas Pendidikan, bukan Dinas Perhubungan. âSelain itu jumlah armadanya harus ditambah karena memang jumlah siswa yang membutuhkan bus sekolah sangat banyak. Lalu harus ber-AC dan nyaman agar siswa tetap fresh di sekolah,â ujarnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto mengatakan, kendati saat ini ada penambahan 10 bus sekolah, namun belum ada penambahan rute baru bus tersebut. Layanan bus sekolah ini tetap gratis bagi pelajar di ibu kota. Meski jumlahnya terbatas yaitu sekitar 44 bus, namun rata-rata bus tersebut mampu mengangkut 5.000-6.000 siswa per hari.
Saat ini rute bus sekolah terbagi menjadi empat rute utama dan dua rute penghubung. Rute pertama (Kemayoran-Lapangan Banteng) melalui Jalan Yos Sudarso-Jalan Danau Sunter Utara-Jalan Griya Utama-Jalan Benyamin Sueb (berputar di putaran menuju Jalan Angkasa-Jalan Gunung Sahari-Jalan Dr Sutomo-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara.
Rute kedua (Pulogadung-Tanjungpriok) melewati Jalan Penggilingan-Jalan Bekasi Raya-Jalan Perintis Kemerdekaan-Jalan Boulevard Raya-Jalan Boulevard Barat-Jalan Yos Sudarso-Jalan Sulawesi-Jalan Jampea-Jalan Cilincing-Jalan Cakung Cilincing (berputar di depan putaran Jalan Kebantenan 6).
Rute ketiga (TMII-Kampungmelayu) melewati Jalan Mabes Hankam-Jalan Taman Mini-Jalan Pondok Gede Raya-Jalan Raya Bogor-Jalan Mayjen Sutoyo-Jalan Letjen MT Haryono-Jalan Otto Iskandardinata-Terminal Kampungmelayu.
Rute keempat (Pasarminggu-CSW-Kebayoran) melewati Terminal Pasarminggu-Jalan Ragunan-Jalan Warung Jati Barat-Jalan Mampang Prapatan-Jalan HR Rasuna Said-Jalan Gatot Subroto-Jalan Jend Sudirman-Jalan Sisingamangaraja-Jalan Kyai Maja-Jalan Barito-Jalan Melawai-Jalan Sultan Iskandar Muda-Jalan Sultan Hasanuddin.
Kemudian untuk rute penghubung pertama melewati Jalan Kyai Tapa-Letjen S Parman-Jalan Gatot Subroto-Jalan MT Haryono-Jalan Mayjen DI Pandjaitan (berputar di Jalan Kalimalang)-Jalan Mayjen Sutoyo (berputar dan menuju Jalan Letjen MT Haryono)-Jalan Gatot Subroto-Letjen S Parman-Jalan Kyai Tapa.
Untuk rute penghubung kedua akan melewati Jalan Mayjen DI Pandjaitan-Jalan Jend Ahmad Yani-Jalan Yos Sudarso (berputar di Plumpang)-Jalan Yos Sudarso-Jalan Jend A Yani-Jalan Mayjen DI Pandjaitan-Jalan Mayjen Sutoyo (berputar kembali menuju Jalan Yos Sudarso). "Sekarang kita intensifkan dulu jalur yang ada agar menjangkau lebih banyak anak sekolah,â ujarnya. (red/*bj)
0 komentar:
Posting Komentar