Produk China Sudah Banjiri Blok A Tanah Abang


JAKARTA, MP - Sejak diberlakukannya perdagangan bebas Aseanâ€"China pada awal Januari 2010, Pusat Grosir Blok A Tanah Abang, Jakarta Pusat, sudah dibanjiri berbagai jenis produk China. Tak hanya barang siap pakai, berbagai bahan baku pun turut membludak di pusat grosir terbesar di Asia Tenggara ini. Hanya saja, sejauh ini belum diketahui berapa jumlah barang yang beredar di pusat grosir ini.

General Manager Pusat Grosir Blok A Tanah Abang, Rickson Eduard, mengatakan seluruh produk China menyerbu pusat grosir ini sejak dua pekan lalu. Pakaian, tas, hingga alas kaki dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari produk dalam negeri.

Untuk melindungi produk lokal, Rickson mengaku akan melakukan kontrol terhadap seluruh produk China. Bahkan pihaknya menyediakan 60 kios UMKM, khusus untuk penjualan produk khas dari tiap daerah di Indonesia. Dengan begitu diharapkan produk Indonesia tetap mampu bersaing.

Rickson juga menyebutkan bahwa Juni mendatang, lima ribu kios baru siap beroperasi di Blok B Pusat Grosir Tanah Abang, yang didirikan di atas lahan seluas 1,2 hektar. Saat ini, dari lima ribu kios, sudah 70 persen laku terjual. Diharapkan, beroperasinya Blok B ini mampu mendongkrak jumlah pengunjung yang lebih besar lagi di pusat grosir ini.

Tentunya untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung, pihaknya akan meningkatkan sistem keamanan gedung. “Material bangunan sangat kami perhatikan, termasuk listrik yang tadinya di Blok A kita menggunakan barang dari Malaysia, sekarang kita ganti kualitasnya dari Amerika. Intinya dari segi security building kami lebih siap,” ujarnya.

Selanjutnya, dari 12 lantai yang tersedia di Blok B tiap-tiap lantai dilengkapi dengan dua buah lift, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Kemudian untuk membidik konsumen yang mayoritas muslim, pengelola akan mempermudah akses penjualan khusus busana-busana muslim yang ditempatkan di lantai 5.

“Target market kami tidak hanya penduduk muslim di Indonesia, tapi juga Brunei, Malaysia dan negara-negara di Benua Afrika yang selama ini menjadi pelanggan Blok A. 30 persen setiap tahunnya merupakan hasil penjualan lintas negara tersebut,” katanya. (red/*bj)


Posted by putu | di 17.15

0 komentar:

Posting Komentar