Anggaran Dicoret, Dinsos Gagal Rehab 4 Panti
JAKARTA, MP - Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan rehabilitasi empat panti sosial, pada tahun 2010 nampaknya gagal. Penyebabnya karena dewan telah mencoret anggaran sebesar Rp 200 juta, yang akan digunakan untuk mendanai rehab. Kegagalan ini merupakan yang kedua kalinya setelah pada tahun lalu, rencana serupa dikandaskan oleh dewan yang tidak menyetujuinya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Budihardjo, menjelaskan, sedianya empat panti yang akan direhab itu masing-masing adalah panti anak di Durensawit, panti jompo di Cipayung, panti jompo Margaguna Pondok Indah dan Panti Pengembangan Tuna Grahita di Cengkareng.
Budi malah menyebutkan bahwa pada tahun 2009 lalu, jumlah panti yang diusulkan direhab sebanyak 11 unit. Namun saat itu dewan hanya menyetujui empat panti. Masing-masing adalah Panti Binalaras, Panti Khusus Gelandangan dan Pengemis Balaraja, Panti Tuna Netra di Cawang dan Panti Anak Remaja di Plumpang.
âRencana perbaikan di tahun 2009 mengalami kesulitan persetujuan dari dewan. Sehingga kita melakukan perbaikan panti secara kecil-kecilan. Hal yang sama terjadi juga di tahun 2010. Anggaran rehab ke empat panti ini juga tidak disetujui dewan,â ujar Budihardjo.
Ia menjelaskan, ke empat panti tersebut harus direhab karena telah banyak mengalami kerusakan akibat tangan-tangan jahil para anak jalanan yang dibina. Faktor usia bangunan yang telah tua juga menjadikan bangunannya tidak laik pakai. Selama ini, untuk menjaga agar tingkat kerusakannya tidak parah, Dinsos DKI telah menempatkan personilnya untuk merawat dan menjaga seluruh aset yang ada.
Bangun Panti di Kepulauan Seribu
Sementara, Dinsos DKI berkerja sama dengan Departemen Sosial juga berencana membangun panti sosial di Kepulauan Seribu. Panti ini akan dikhususkan sebagai tempat penampungan PMKS dan anjal. Sayangnya ia belum menyebut kapan pelaksanaannya dan anggaran yang dibutuhkan. Hanya saja ia menyebut, lahan untuk pembangunannya telah disiapkan seluas lima hektar di salah satu pulau Kepulauan Seribu.
Rencananya, panti ini akan dilengkapi dengan fasilitas ruang keterampilan kerja. Sehingga diharapkan para PMKS dan anjal yang dibina memiliki bekal hidup mandiri jika dikembalikan ke tengah masyarakat. âMengingat Pemprov DKI belum memiliki tempat khusus bagi PMKS dan Anjal, maka kita akan bangun panti ini. Kami akan membicarakan rencana pembangunan panti sosial ini kepada gubernur,â terangnya.
Panti juga akan dilengkapi dengan taman interaktif. Namun pembangunan taman ini diserahkan kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI. Sedangkan asrama bagi PMKS dan anjal akan dibangun bekerjasama dengan Kementerian Perumahan RI.
Selanjutnya Budi berharap, dengan adanya pengembangan panti sosial khusus PMKS dan anjal, dapat meningkatkan pelayanan dalam membina mental, spiritual dan meningkatkan keterampilan PMKS. âApalagi panti akan dilengkapi dengan peralatan penunjang keterampilan dan instruktur yang profesional di bidangnya. Sehingga PMKS yang dibina itu nantinya tidak kalah bersaing dengan anak-anak di luar,âtandasnya. (red/*bj)
0 komentar:
Posting Komentar